Langsung ke konten utama

semu

Pada Desember, aku takut kehilangan mu lebih jauh lagi, walaupun kusadari aku tidak pernah sama sekali memiliki mu, paling tidak hanya di kepalaku. Kamu tidak pernah berhasil ditebak oleh siapapun, makanya tidak seperti mereka yang menerka, Aku lebih memilih menerima. Apapun, apapun yang kau suguhkan, membiarkan kamu menjadi nakhoda kapal yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Kapal yang ruang kemudinya sebenarnya hanya kita yang berada di Padang ilalang besar nan luas. Disanalah kau berceloteh, bercerita macam macam, tapi punggungmu memunggungiku. Untuk sekedar bertanya, kau hanya menoleh sedikit. Didalam semua percakapan kita, aku sering bertanya tanya... pernahkah kau sadari betapa banyak aku tersenyum dibelakangmu? Betapa banyak aku tersipu dalam membayangkan diam yang kau suguhkan kadang kadang. Betapa tidak takutnya aku, kehilangan kamu, yang sejujurnya hanya lukisan didepan mataku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

letter

Hai kak Musa Ini chania, Ini Nayla Or ila?  Agak aneh sebenernya buat ngetik ini lagi, surat lagi. Surat elektronik ya? Hehehe, saya masih terlalu takut buat ngetik ini spontan, masih terlalu cupu takut ngebuang waktu Kaka karena harus nunggu saya ngetik. Jadi ini, pesan sekali duduk dari saya buat Kaka. Ini gak seperti biasa, karena saya butuh jawaban atau penolakan.  Tadi, saya habis coba hal yang selalu saya hindari ; makan mie goreng pake saos. Tapi, ujungnya saya ngelakuin itu karena... Why not? Kenapa harus terus terusan percaya kalo itu gak akan enak, sedangkan semua cuma terjadi di kepala saya. Harus jujur, harus jelas. Makanya, saya mengirim surat ini ke Kaka, supaya hal yang paling saya takut ; bilang kalo ini udh berakhir. Supaya memang harus jelas akhirnya gimana.. Kak, Im still in love with u, sometimes it sucks for me tho. But sometimes i got lots of happiness, u help me lots from my fuckin 2022 yang super nyebelin. Rasa sayang ini, yang dulu saya gaberani ketik,...

dear, twilight

Hi kak musa I know u wont open this cringe blogspot, so i write here for u. It quitely weird and anoyying. I cant talk to someone beside u on my head. I think, ure the person who never blame me for my fault, bcs maybe it isnt my fault, isnt it? Let me being a selfish girl here bcs i think i havent been this selfish.  U know kak, im really tired. Capem sekali sama dunia, kenapa gak ada yabg rasanya sayang sama saya? Kenapa sampai segitunya saya butuh validasi dari beberapa orang dan tidak mementingkan yang lainnya.  U know kak? Im that famous here. I thought that i will not but i do wkwkkwkwkw. Its cute tauuuuu, kakel2 pada kenal saya, kayanya bakal cuma kaka yang mau menerima narsisme ini. Itu suatu penghargaa  kecil aja sih buat saya.  Kak, tau gak sih, kenapa saya lebih suka malam daripada siang? Soalnya ada kaka, kan kaka suka bulan. Kalau wulandari, boleh ga kak? Wkwkwkwk sempet2nya flirting.  Kak, saya capekkk banget, capek sekali ngerasa kesepian dan beras...

aliran kenangan

Aku ke savana yang dahulu Ia terletak didalam aliran nadi mu sendiri Ia rajin memompa udara yang mengantarkannya pada sepasang telaga penyimpanan, tuan Tetapi yang kudengar... Katanya, mereka tengah bersedih Merindukan dongeng dongeng perihal kiasan merona yang sudah hilang Entah terkubur atau tertinggal dibelakang Aku hanya terdiam Entah bagaimana mampu kuceritakan padanya lagi betapa hazel membawamu melambai Sedang menoleh pun aku sudah lagi tidak Tetapi, alirannya semakin deras Mungkin ia bisa melembut apabila kudengungkan lagi manis tuturmu Tetapi bagaimana aku akan bersenandung Sedang telingaku sudah tuli sebab lama tak menangkap gelombang suaramu, sayang "Apakah," katanya Sayup kudengar didalam goa Yang sempit terhimpit Tersembunyi dan sunyi Ia.. bernestapa Apakah pandai berututur dalam dusta cinta ialah renjana Apakah giat menyebut dalam doa ialah dosa Apakah tuan tau betapa lama aku sudah memendam rasa?